Selasa, 02 Agustus 2022 dilaksanakan kegiatan menanam pohon di halaman depan sekolah SMAN Modal Bangsa Arun. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Kota Lhokseumawe, Pengawas Pembina,ÂKepala Sekolah, sejumlah Guru dan Tenaga Pendidik, Komite, dan juga perwakilan OSIS.
Lebih kurang 54 bibit pohon produktif telah dipersiapkan dari berbagai jenis seperti rambutan, jeruk bali, mangga, duren, sirsak, jambu biji, jambu air, dan jambu jamaika. Keseluruhan pohon berasal dari sumbangan guru dan tenaga pendidik di lingkungan sekolah.
Â
Â
Penanaman pohon secara simbolis diawali oleh Kasubbag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe Jamaluddin, S. Pd, MM yang menanam pohon rambutan. Dalam pengantarnya setelah menyitir Surah Yasin ayat 36 ia mengungkapkan bahwa, "Melestarikan lingkungan adalah kewajiban kita yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menanam pohon." Dengan diiringi ucapan Basmalah dan disaksikan oleh warga sekolah beserta tamu yang hadir, pohon pertama kemudian ditanam.
Setelah itu dilanjutkan dengan Sabri, S. Pd, MM selaku Pengawas Pembina yang menanam pohon mangga. âSekarang sudah jarang orang mau menanam, kebanyakan cuma mau memetik saja,â dirinya berujar dengan nada prihatin. Namun demikian, ia juga menyampaikan bahwa kegiatan menanam pohon di sekolah adalah sebuah langkah positif untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan karena salah satu kewajiban kita adalah menanam dan menjaga pohon-pohon yang ada di sekitar.
Â
Kepala Sekolah Nurasmah, S. Pd, M. Pd selaku inisiator acara yang dilaksanakan pada pagi hari itu juga turut andil dengan menanam pohon jeruk bali. âSemoga apa yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, kemudian berbuah, dan memberi manfaat bagi semua,â harapnya. Kegiatan ini menurutnya adalah salah satu bentuk cara melestarikan lingkungan dan penghijauan kembali lingkungan sekolah.
Â
Â
Penanaman pohon kemudian dilanjutkan perwakilan dari Komite Sekolah yang berhadir, Yusra, SE, dengan menanam pohon rambutan. Perwakilan dari OSIS juga tidak ketinggalan dan menjadi pemungkas acara. Tangan yang sehari-hari memegang buku dan pulpen ternyata cukup terampil menggunakan cangkul saat menutup akar pohon dengan tanah.