Ryan Dritama, salah seorang siswa SMA Modal Bangsa Arun meraih prestatasi dalam Olimpiade Matematika di Banda Aceh pada tanggal 26 April 2016 sampai 15 Mei 2016. Sebagai juara 2, siswa yang menggemari pelajaran matematika ini berhak mewakili Provinsi Aceh untuk bertanding di tingkat Nasional yang diselenggarakan di Palembang.
Sebelumnya, siswa saat olimpiade duduk di kelas XI ini juga telah mengikuti kompetisi serupa untuk tingkat kabupaten kota Lhokseumawe. Meraih juara 1 di tingkat kabupaten kota, Ryan Dritama dengan ditemani guru pembimbing bapak Drs. Murdani, M.Pd. berangkat menuju Banda Aceh untuk bertanding di tingkat provinsi.
Ditemui di sela-sela jam mengajar, bapak Drs. Murdani, M. Pd. selaku pembina dan pendamping proses belajar yang dilakukan Ryan Dritama selama mengikuti olimpiade ini mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang sudah diraih oleh Ryan Dritama. Menurut beliau, âBisa mewakili provinsi Aceh dalam kompetisi olimpiade tingkat nasional adalah kebanggaan yang tidak hanya bagi Ryan, tapi juga bagi sekolah kita SMA Negeri Modal Bangsa Arun. Prestasi ini harus menjadi dorongan semangat belajar, baik bagi Ryan maupun siswa kita lainnya,â demikian ungkap guru yang mengajar Matematika di SMA Negeri Modal Bangsa Arun ini.
Olimpiade di tingkat nasioanal berlangsung selama 7 hari, mulai tanggal 15 Mei 2016 hingga Sabtu 21 Mei 2016. Sebagai salah satu siswa yang mewakili provinsi Aceh, Ryan mengungkapkan kegembiraannya bisa menjadi bagian dari kompetisi tahunan ini.
âSaya tentunya merasa bangga bisa menjadi juara di OSN tingkat provinsi dan maju ke tingkat nasional. Padahal tahun lalu saya gagal di tingkat provinsi. Ada banyak pengalaman yang saya dapatkan, seperti bertemu dengan peserta dari kontingen lain, mengikuti seminar, mengunjungi tempat-tempat wisata di palembang, dan lain-lain,â ungkap siswa yang saat ini duduk di kelas XII-MIA 1.
Lebih lanjut, Ryan Dritama mengungkapkan harapannya agar untuk waktu ke depan, semoga SMA Modal Bangsa Arun bisa terus membuat prestasi-prestasi di berbagai tingkat.
Meskipun belum menjadi juara di tingkat nasional, pengalaman dari perjalanan kompetisi ini bisa dijadikan pelajaran untuk masa depan, dan (sebagaimana yang diungkapkan Bapak Drs. Murdani, M.Pd) bisa menjadi cerita yang dapat memacu kesadaran untuk lebih giat belajar, baik untuk diri sendiri maupun siswa lainnya.